Tweet |
{[['']]}
Jangan Racuni Anak Dengan Gadget
- Saat ini, Gadget berupa Smartphone maupun Tablet sudah kian dikenal oleh anak-anak. Menurut survei dari Indonesia's Hottest Insign (IHI) ternyata 35% anak-anak menginginkan smartphone terbaru. Tidah heran karena 40% anak-anak sudah memiliki ponsel sendiri
Selain banyaknya anak-anak yang sudah banyak memiliki Gadget sendiri, saat ini akan dengan mudah kita bisa melihat banyaknya anak-anak balita asyik memainkan gadget milik orang tuanya.
Sifat balita yang serba ingin tahu menjadi salah satu alasan mereka tertarik pada gadget yang digunakan oleh orangtuanya. Dengan warna yang cerah dan suara yang keluar dari alat tersebut membuat si anak makin betah memainkannya.
Dengan alasan agar tidak ketinggalan zaman atau teknologi kini banyak anak-anak Sekolah Dasar yang telah dibelikan gadget oleh orang tuanya dan di sisi lainnya, sebagian orang tua senang anaknya yang masih balita bermain gadget dengan alasan tidak merepotkan orang tua.
Gadget sebagaimana alat teknologi lainnya tentu memiliki manfaat. Namun yang perlu diperhatikan orang tua adalah Jangan Meracuni Anak Dengan Gadget. Karena gadget memiliki banyak resiko negatif untuk anak-anak. Semakin kecil usia anak semakin besar resiko yang ditimbulkan.
Sudah banyak penelitian yang membuktikan dampak negatif gadget pada anak-anak. Berikut diantaranya:
RESIKO RADIASI
Sejumlah penelitian menunjukan paparan radiasi gadget berbahaya bagi kesehatan anak-anak bila dibandingkan dengan orang dewasa. Selain dari radiasi signal yang terpacar dari Smartphone dan Gadget lainnya cahaya monitornya juga tidak baik bagi kesehatan mata anak-anak.
The American Academy of Pedriatrics (AAP) menyarankan, anak usia dibawah 2 tahun idealnya bebas dari layar monitor, termasuk Gadget.
Pancaran cahaya monitor pada gadget sangat berpengaruh terhadap kesehatan mata anak sedangkan paparan radiasi signal gadget berpengaruh terhadap perkembangan neuron anak.
RESIKO KECANDUAN
Hasil penelitian Rutgers University
menemukan, gadget dapat membuat penggunanya mengalami kecanduan.
Kecanduan ini tidak hanya berlaku bagi orang dewasa, tetapi juga berlaku
bagi anak-anak. Jika sudah kecanduan, anak-anak bisa terlupakan untuk
makan, bermain, dan aktifitas lainnya.
Dampaknya, perkembangan fisik dan
motorik anak akan terhambat. Lupa makan membuat kesehatan fisik anak
terganggu, sedangkan terhapusnya kesempatan bermain dengan teman sebaya
membuat perkembangan sosial anak tidak normal. Ia bisa menjadi anak yang
antisosial.
RESIKO LAMBAT BELAJAR
Umumnya, anak-anak menggunakan gadget untuk menonton atau bermain dengan
gambar gerak cepat. Baik itu tayangan video maupun game, semuanya
adalah gerak cepat. Nah, jika anak terbiasa menikmati tayangan gerak
cepat seperti itu, maka ia akan kesulitan menyerap informasi atau
pembelajaran dari gerak lambat seperti buku atau keterangan guru di
kelas.
RESIKO PENGARUH TAYANGAN
Tidak jarang, anak-anak memakai gadget
untuk bermain game yang berisi konten kekerasan. Selain itu, pada banyak
gadget, meskipun game yang dimainkan adalah offline, tetapi gadget
dalam kondisi online sehingga iklan pun bisa muncul setiap saat. Ketika
iklan diklik, terdownloadlah game lain yang mungkin tingkat kekerasannya
lebih tinggi atau bahkan mengandung konten pornografi.
Kekerasan dan pornografi adalah dua hal
yang sangat negatif bagi anak. Dan menurut penelitian, banyak anak yang
mengaksesnya karena unsur ketidaksengajaan dari penggunaan gadget
seperti itu.
Kesimpulannya adalah:
- Kemajuan teknologi berpotensi membuat anak cepat puas dengan pengetahuan yang diperolehnya sehingga menganggap bahwa apa yang dibacanya di internet adalah pengetahuan yang terlengkap dan final.
- Kemajuan teknologi membawa banyak kemudahan, maka generasi mendatang dikhawatirkan berpotensi untuk menjadi generasi yang tidak tahan dengan kesulitan.
- Kemajuan teknologi juga berpotensi mendorong anak untuk menjalin relasi secara dangkal.
- Mengalami penurunan konsentrasi
- Mempengaruhi kemampuan menganalisa permasalahan
- Malas menulis dan membaca
- Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi Eksternal dan Internal.
- Adanya gangguan Psikosomatis
- Mempengaruhi stabilitas emosi
PERAN ORANGTUA
Lalu bagaimana peran orang tua
mengurangi resiko dan dampak negatif gadget bagi anak? Pertama, jangan
membelikan anak-anak (balita hingga usia SD) gadget atau samrtphone
sendiri. Sekali-kali ia boleh meminjam milik orang tua, itu pun ada
ketentuan waktu dan pendampingan.
Lalu bagaimana jika anak-anak terlanjur
punya dan tidak bisa ditarik lagi oleh orang tua? Terapkan waktu
penggunaan gadget, aturan mainnya, dan dampingi anak. Yang Jelas Jangan Racuni Anak Dengan Gadget. Semoga bermanfaat
Untuk Informasi dan Pemesanan Produk
0 Response to "JANGAN RACUNI ANAK DENGAN GADGET"
Posting Komentar
KOMENTARI ARTIKEL INI